Jumat, 30 Desember 2011

Profil

Nama Saya Adi Purwanto,biasa di panggil adi. saya di lahirkan di kota Banyuwangi pada 25, 01, 1988 Sekarang saya kuliah di UIN Malang, semester 7, Jurusan Pendidikan Agama Islam.
Saya sekarang sedang mengikuti kuliah jurnalistik karena dalam sistem perkuliahan diwajibkan untuk mengambil mata kuliah jurnalistik
pengertian Pers adalah suatu lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang menjalankan kegiatan jurnalisik meliputi, mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah dan menyampaikan informasi baik dalam bentuk tulisan, suara, gambar, serta data grafik maupun dalam bentuk lainya dengan menggunakan media cetak, media elektronik dan segala jenis saluran yang tersedia.
Jurnalistik termasuk ilmu terapan (applied science) yang dinamis dan terus berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dan dinamika masyarakat itu sendiri. Sebaga ilmu, jurnalistik termasuk dalam bidang kajian ilmu komunikasi, yakni ilmu yang mengkaji proses penyampaian pesan, gagasan, pemikiran, atau informasi kepada orang lain dengan maksud memberitahu, mempengaruhi, atau memberikan kejelasan.

Sejarah Pers
Dr. De Haan dalam bukunya, “Oud Batavia” (G. Kolf Batavia 1923), mengungkap secara sekilas tentang awal mula dimulainya dunia persuratkabaran di Indonesia, bahwa sejak abad 17 di Batavia sudah terbit sejumlah koran dan surat kabar. Dikatakannya, bahwa pada tahun 1676 di Batavia telah terbit sebuah koran bernama Kort Bericht Eropa (berita singkat dari Eropa). Koran yang memuat berbagai berita dari Polandia, Prancis, Jerman, Belanda, Spanyol, Inggris, dan Denmark ini, dicetak di Batavia oleh Abraham Van den Eede tahun 1676. Setelah itu terbit pula Bataviase Nouvelles pada bulan Oktober 1744, Vendu Nieuws pada tanggal 23 Mei 1780, sedangkan Bataviasche Koloniale Courant tercatat sebagai surat kabar pertama yang terbit di Batavia tahun 1810.
Sejak abad 17 dunia pers di Eropa memang sudah mulai dirintis. Sekalipun masih sangat sederhana, baik penampilan maupun mutu pemberitaannya, surat kabar dan majalah sudah merupakan suatu kebutuhan bagi masyarakat di masa itu. Bahkan, para pengusaha di masa itu telah meramalkan bahwa dunia pers di masa mendatang merupakan lahan bisnis yang menjanjikan. Oleh karena itu, tidak heran apabila para pengusaha persuratkabaran serta para kuli tinta asal Belanda sejak masa awal pemerintahan VOC, sudah berani membuka usaha dalam bidang penerbitan koran dan surat kabar di Batavia.
Walaupun demikian, tujuan mereka bukan cuma sekadar untuk memperoleh keuntungan uang. Namun, mereka telah menyadari bahwa media masa disamping sebagai alat penyampai berita kepada para pembacanya dan menambah pengetahuan, juga punya peran penting dalam menyuarakan isi hati pemerintah, kelompok tertentu, dan rakyat pada umumnya. Apalagi, orang Belanda yang selalu mengutamakan betapa pentingnya arti dokumentasi, segala hal ihwal dan kabar berita yang terjadi di negeri leluhurnya maupun di negeri jajahannya, selalu disimpan untuk berbagai keperluan.
Dengan kata lain media masa dimasa itu telah dipandang sebagai alat pencatat atau pendokumentasian segala peristiwa yang terjadi di negeri kita yang amat perlu diketahui oleh pemerintah pusat di Nederland maupun di Nederlandsch Indie serta orang-orang Belanda pada umumnya. Dan apabila kita membuka kembali arsip majalah dan persuratkabaran yang terbit di Indonesia antara awal abad 20 sampai masuknya Tentara Jepang, bisa kita diketahui bahwa betapa cermatnya orang Belanda dalam pendokumentasian ini.
Dalam majalah Indie, Nedelandch Indie Oud en Nieuw, Kromo Blanda, Djawa, berbagai Verslagen (Laporan) dan masih banyak lagi, telah memuat aneka berita dari mulai politik, ekonomi, sosial, sejarah, kebudayaan, seni tradisional (musik, seni rupa, sastra, bangunan, percandian, dan lain-lain) serta seribu satu macam peristiwa penting lainnya yang terjadi di Indonesia.

PENGERTIAN
J U R N A L I S T I K
1. JURNALISTIK
Pada dasarnya, lembaga penyebaran informasi yang disebut sebagai
“pers” atau “media massa” lahir dari naluri alamiah manusia untuk mengetahui
apa yang terjadi di sekitarnya.
Pers atau media massa dibentuk manakala penyebaran informasi kepada
masyarakat dilakukan secara lebih sistematis, terorganisasi, dan menggunakan
teknologi komunikasi modern. Fungsi utama dari lembaga pers
adalah: mengantarkan informasi kepada khalayak.
Menurut Wright (1988), pers sebagai bagian dari media massa, memiliki 4
fungsi, yaitu: (1) fungsi pengawasan; (2) fungsi korelasi; (3) fungsi
transmisi warisan sosial atau pendidikan; dan (4) fungsi hiburan.
Pengertian jurnalistik:
Dja’far H. Assegaff: “kegiatan untuk menyampaikan pesan/berita kepada
khalayak ramai (massa), melalui saluran media, entah media tadi media
cetak maupun elektronika"
Mursito BM: “kegiatan mencari, mengumpulkan, menulis, mengedit, dan
menyiarkan informasi”.
Walaupun inti kegiatan jurnalistik nampaknya sederhana, yaitu “hanya”
mengumpulkan, menulis, dan menyiarkan informasi; namun sebenarnya
kegiatan jurnalistik sangat kompleks dan rumit, sebab ada tarik menarik
berbagai kepentingan (idealisme jurnalistik, tuntutan masyarakat, kekuatan
politik dan keamanan, dan kepentingan ekonomi atau bisnis).


Perlunya jurnalistik di Fakultas Tarbiyah

Fakultas Tarbiyah dengan jurusannya Pendidikan Agama Islam adalah jurusan dengan misi mengembangkan kecerdasan anak bangsa. Dan orientasi mahasiswanya adalah akan berkarir sebagai seorang guru. Oleh sebab itu, mengapa dalam Fak. Tarbiyah diperlukan MK Jurnalistik adalah sebagai sarana dalam mempermudah tugas guru nantinya dalam menyampaikan pembelajaran kepada para muridnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar